Etika Menulis di Internet
Menulis merupakan salah satu kemampuan yang wajib
dimiliki bagi setiap orang saat ini. Walaupun terkadang dianggap sebagai
sesuatu yang kuno dan membosankan membosankan. Namun bagi sebagian orang, menulis merupakan hobi yang mengasyikkan bahkan dapat menghasilkan uang. Tidak hanya untuk mengungkapkan apa yang
kita ketahui, melalui tulisan, kita dapat mengembangkan kemampuan intuisi,
imajinasi, ataupun menciptakan ide-ide yang baru.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, menulis bukan hanya
di lembaran kertas saja. Dizaman yang serba modern ini, kita dapat menulis di banyak
media salah satunya internet. Menulis di buku dan di internet sejatinya sama
saja, namun yang membedakannya adalah alat tulis. Jika kita membutuhkan pena
untuk menulis di buku, maka menulis di internet kita akan membutuhkan papan
ketik atau keyboard.
Di internet, banyak hal yang dapat kita lakukan seperti
berkomunikasi, berbagi pengetahuan, berbagi pengalaman, ataupun melakukan
transaksi jual beli. kita semua pasti
pernah mendengar yang namanya facebook, twitter, instagram, ataupun blog. Itulah
beberapa contoh media sosial. Media sosial merupakan sebuah media internet yang
mempermudah penggunanya untuk saling berbagi informasi antar pengguna. Media sosial
ini menghubungkan penggunanya dari seluruh negara secara langsung tanpa
batasan. Siapapun bebas menulis di media sosial .
Dibalik semua
keuntungan yang bisa kita dapatkan, tentu internet tidak luput dari dampak
negatifnya. Internet sering menjadi tempat kejahatan seperti penipuan,
pencurian, penyebaran berita bohong, ataupun saling menghina dan menjatuhkan
harkat dan martabat seseorang.
Oleh karena
itu, menulis di internet mempunyai beberapa etika sebagai berikut:
a.
Menggunakan penulisan yang baik, sopan dan
sesuai dengan EYD
Dalam menulis
terutama di blog, penggunaan tulisan yang tepat sangat dibutuhkan. Menghindari kata-kata
yang kurang baik, menyinggung seseorang atau kelompok lain, menyebabkan permusuhan,
atau meresahkan. Dalam hal ini, telah diatur dalam pasal 28 ayat (2) UU ITE “setiap
orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk
menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan atau kelompok
masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama. Ras dan golongan (SARA).”
b.
Menulis sesuai dengan fakta
Jangan pernah menulis sesuatu yang belum terbukti kebenarannya
atau hanya isu dari mulut ke mulut. Informasi yang ditulis tanpa bukti yang
jelas hanya akan menyebabkan keresahan di masyarakat. Untuk menghindari hal
tersebut, maka tulislah sesuatu yang memang sudah terbukti kebenarannya.
c.
Mengutip seperlunya
Jika ingin mengutip tanggapan seseorang, kutiplah yang
penting-penting saja. Janganlah mengutip semua isi pembicaraan orang tersebut.
d.
Mencantumkan sumber tulisan
terkadang dalam menghasilkan sebuah karya tulisan, karya tersebut
tidaklah semuanya murni hasil karya kita sendiri. Kita membutuhkan sumber
informasi lain atau referensi dari hasil
tulisan orang lain. Untuk menghindari tindakan plagiat atau meniru hasil karya
orang lain, cantumkanlah sumber dari mana informasi tersebut kita dapatkan. Hal
ini juga bertujuan untuk tetap menghargai hasil karya orang lain.
e.
Tulislah judul yang sesuai dengan isi tulisan
Untuk menarik perhatian pembaca, terkadang judul suatu
artikel tidaklah sesuai dengan isinya. Menulis judul yang tidak sesuai dengan
isi hanya akan membuat pembaca kecewa dan tidak mau membaca tulisan kita
selanjutnya. Judul yang sesuai juga bertujuan mempermudah pembaca mencari karya
tulis yang sedang dicari
sumber: https://periskop.co.id/etika-menulis-di-internet/
sumber: https://periskop.co.id/etika-menulis-di-internet/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar