Kamis, 10 Oktober 2019

Etika Menulis di Internet

Etika Menulis di Internet




Menulis merupakan salah satu kemampuan yang wajib dimiliki bagi setiap orang saat ini. Walaupun terkadang dianggap sebagai sesuatu yang kuno dan membosankan membosankan. Namun bagi sebagian orang, menulis merupakan hobi yang mengasyikkan bahkan dapat menghasilkan uang. Tidak hanya untuk mengungkapkan apa yang kita ketahui, melalui tulisan, kita dapat mengembangkan kemampuan intuisi, imajinasi, ataupun menciptakan ide-ide yang baru.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, menulis bukan hanya di lembaran kertas saja. Dizaman yang serba modern ini, kita dapat menulis di banyak media salah satunya internet. Menulis di buku dan di internet sejatinya sama saja, namun yang membedakannya adalah alat tulis. Jika kita membutuhkan pena untuk menulis di buku, maka menulis di internet kita akan membutuhkan papan ketik atau keyboard.
Di internet, banyak hal yang dapat kita lakukan seperti berkomunikasi, berbagi pengetahuan, berbagi pengalaman, ataupun melakukan transaksi jual beli.  kita semua pasti pernah mendengar yang namanya facebook, twitter, instagram, ataupun blog. Itulah beberapa contoh media sosial. Media sosial merupakan sebuah media internet yang mempermudah penggunanya untuk saling berbagi informasi antar pengguna. Media sosial ini menghubungkan penggunanya dari seluruh negara secara langsung tanpa batasan. Siapapun bebas menulis di media sosial .
 Dibalik semua keuntungan yang bisa kita dapatkan, tentu internet tidak luput dari dampak negatifnya. Internet sering menjadi tempat kejahatan seperti penipuan, pencurian, penyebaran berita bohong, ataupun saling menghina dan menjatuhkan harkat dan martabat seseorang.
Oleh karena itu, menulis di internet mempunyai beberapa etika sebagai berikut:

a.      Menggunakan penulisan yang baik, sopan dan sesuai dengan EYD
Dalam menulis terutama di blog, penggunaan tulisan yang tepat sangat dibutuhkan. Menghindari kata-kata yang kurang baik, menyinggung seseorang atau kelompok lain, menyebabkan permusuhan, atau meresahkan. Dalam hal ini, telah diatur dalam pasal 28 ayat (2) UU ITE “setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama. Ras dan golongan (SARA).”

b.     Menulis sesuai dengan fakta
Jangan pernah menulis sesuatu yang belum terbukti kebenarannya atau hanya isu dari mulut ke mulut. Informasi yang ditulis tanpa bukti yang jelas hanya akan menyebabkan keresahan di masyarakat. Untuk menghindari hal tersebut, maka tulislah sesuatu yang memang sudah terbukti kebenarannya.

c.      Mengutip seperlunya
Jika ingin mengutip tanggapan seseorang, kutiplah yang penting-penting saja. Janganlah mengutip semua isi pembicaraan orang tersebut.

d.     Mencantumkan sumber tulisan
terkadang dalam menghasilkan sebuah karya tulisan, karya tersebut tidaklah semuanya murni hasil karya kita sendiri. Kita membutuhkan sumber informasi lain  atau referensi dari hasil tulisan orang lain. Untuk menghindari tindakan plagiat atau meniru hasil karya orang lain, cantumkanlah sumber dari mana informasi tersebut kita dapatkan. Hal ini juga bertujuan untuk tetap menghargai hasil karya orang lain.

e.      Tulislah judul yang sesuai dengan isi tulisan
Untuk menarik perhatian pembaca, terkadang judul suatu artikel tidaklah sesuai dengan isinya. Menulis judul yang tidak sesuai dengan isi hanya akan membuat pembaca kecewa dan tidak mau membaca tulisan kita selanjutnya. Judul yang sesuai juga bertujuan mempermudah pembaca mencari karya tulis yang sedang dicari


sumber: https://periskop.co.id/etika-menulis-di-internet/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar